Menuju Nirvana

Bagi Anda yang sempat baca koran Kompas terbitan 19 Mei 2008 mungkin melihat iklan ucapan Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2008 dari Kompas sendiri yang sepintas terlihat tidak terlalu menarik. Gambar iklannya tampak seperti yang sekarang Anda lihat disamping. Terlihat polos dan sederhana.

Awalnya saya pun hanya membaca ucapan selamat yang terlihat jelas di bagian bawah lalu pandangan saya pun berlalu mencari headline-headline lain yang lebih menarik.

Saya tidak tahu kenapa saya berperilaku demikian. Mungkin karena selama ini biasanya ucapan-ucapan Selamat Waisak selalu klise. Mungkin juga karena saya frustrasi karena sangat minoritasnya umat Buddha di negeri ini, maka saya cenderung memaklumi bahwa kemungkinan besar ucapan selamat itu datang dari orang-orang non-buddhist yang berhati mulia ingin menyelamati saudara-saudaranya yang buddhist namun tidak tahu persis apa yang akan atau harus disampaikan.

Setelah beberapa saat barulah timbul rasa bersalah saya karena sudah berprasangka negatif terhadap artikel tersebut. Oleh karena itu saya buka kembali halaman yang memuat iklan tadi dan mulai saya baca gambar tulisan yang dicoret-coret.

Terus terang saya kaget, kaget dalam arti positif, kaget dalam arti KAGum bangET. Ternyata justru gambar tulisan yang dicoret-coret itu memiliki makna yang tepat sekali dalam menggambarkan filosofi buddhism. Saya pun mulai berpikir, siapa pun orang yang menulis iklan ini, buddhist atau non-buddhist, ia adalah orang yang memahami buddhisme dengan benar dan mendalam. Karena kagum maka langsung iklan tersebut saya gunting dan saya scan agar saya bisa bagikan ke Anda semua.

Di bawah ini adalah zoom dari isi iklan tersebut. Bagi Anda yang mengklaim sebagai buddhist, maka Anda wajib membacanya, merenungkannya, meresapinya, dan menghayatinya dengan benar.

Selamat Berjuang !

note: pertama-tama bacalah semua kata baik yang dicoret maupun yang tidak dicoret. Lalu ulangi untuk keduakalinya, akan tetapi kali ini hanya kata yang tidak dicoret saja. Lalu bandingkan.